Serba Tiba-tiba

Setelah pensiun dari kantor, tiba-tiba saya ikut grup menulis. Mungkin karena banyak waktu, tidak harus ngantor pagi-pagi. Sejak itu saya rajin posting cerita sehari-hari tentang anugerah Tuhan memiliki anak spesial atau orang bilang ‘anak surga’.

“Mas, tulisannya mengalir seperti saya sedang berhadapan langsung dengan Aiman.”

“Pak, saya menghabiskan banyak tisu membaca kisah Aiman. Sedih, haru, dan tawa.”

Mereka sedang menaikkan rasa pede saya secara tulus.

“Kang, lebih baik kisahnya dibukukan, biar lebih banyak orang yang dapat membaca. Karena banyak orang di luar sana dikaruniai anak berkebutuhan khusus.”

Lalu, ada teman grup mengirim pesan, “Mas, bikin penerbitan sendiri saja.”

Aha! Memang harus memulai dari awal. Lalu, lahir CV Literasi Karya Budi menemani penulis muda menerbitkan buku pertamanya. Bangga dapat memfasilitasi mereka memiliki buku ber-ISBN.

Apa yang terjadi seperti serba tiba-tiba sebetulnya tidak tiba-tiba. Semua proses itu adalah takdir Allah yang berjalan seperti air mengalir. Saya mengikuti prosesnya sampai di titik ini.

Bangga dapat menemani penulis muda menuliskan buku sampai menerbitkan. Sehingga bisa dibaca dan dipegang oleh anak cucu suatu saat kelak. Hingga ada ungkapan tulus dari pembaca yang tak pernah tertulis di buku, tapi senantiasa terpatri di hati.

“Muach Bunda. Ini buku karangan bunda tentang aku.”

Atau, “Ini spesial dari kakek. Buku ini bercerita tentang diriku. Terima kasih, Kek.”

Salam literasi,
Budiyana